Continue "BEHIND REALITA OF FRIENDSHIP" ntah hari apakah ini, yang
membuat kami bertiga galau. Mungkin inilah rasa yang pantas. Ternyata
kehilangan sahabat rasanya sakit. Mempertahankan sebuah persahabatan yang telah
kita bina dan kuatkan sedari awal perkuliahan dikampus ungu. Mencoba akrab, mengenal,
dan memahami satu sama lain. Tak ada yang lebih indah kecuali persahabatan kita
dulu. Belajar, makan bersama, hang out,
bahkan satu tak ikut tetep aja ada yang menemani meski pada akhirnya ada juga
yang keluar. Terbukti juga nilai UTS yang lumayan memuaskan.
at PARIS |
Sudah lama ku mendambakan sahabat
seperti ini. Layaknya keluarga yag baru mengenal, tapi sedekat kemarin. Jujur
saja susah mendapatkan sahabat seperti kalian yang bisa menerima aku apa
adanya. Tidak pernah menjauhiku, menghinaku, dan memanfaatkanku. Tapi apa yang
dimanfaatkan yo???hahah..pikir aja sendri..wkwkwk. Dan aku seperti kakak mereka
yang harus menjaga, mengingatkan, dan memberi contoh yang baik. Sehingga kalau
mereka tak menurut aku gak akan memaksa karna mereka telah dewasa.hahahha....sok
bener emnk aku ini. Tapi memang inilah kenyataanya, karna aku yang tertua
diantara mereka. Tapi sering juga aku yang bersalah jadinya saling
mengingatkan. Maklum aja kita hanyalah manusia biasa.
Sahabat tak berarti apa-apa
ketika telah mengenal “love”. That’s make the world just their. Bukan ini yang
kita mau melainkan “wherever am i, i can devide my time beetween my dear and
friendship”. Just it makes us happy, united, so family. The fact is out of our
mind that you forget what did your consistency in the first time.
Uuuups,,,hahaha kenapa use english ea, maklum just remember.
Kini mungkin hanya kenangan
saat-saat kita bersama, sedih,susah, bahkan berbagi kebahagiaan. Semoga aja
engkau bahagia dan tak kan tersakiti. Aku tak mau melihat adikku meneteskan air
mata. J.
Bagi kalian berdua relakanlah ia bahagia karna itu yang bisa membuat dia
bahagia. Percayakan bahwa suatu saat nanti ia kan menyadarinya. Kita belajar
jauh dari rumah, belajar untuk hidup, belajar untuk menerima sebuah kenyataan
yang pahit, dan belajar bagaimana cara memaknai kehidupan.
Now,,,like this....
Now,,,like this....
at my dormitory |
"BEHIND REALITA OF FRIENDSHIP" (PART 2)
0 komentar:
Posting Komentar